Overanalyzing

Lupa baca dimana, tapi pernah ada artikel atau postingan sosmed yang pernah saya baca sekilas yang intinya kalau kita lagi kurang ide atau ngeblank, harus memperbanyak membaca. Tapi kebalikannya, kalo lagi banyak pikiran, maka harus banyak menulis. Mungkin sudah bisa tertebak kenapa blog yang sudah lama tidak saya isi dengan tuangan kata-kata indah (?) kemudian di suatu hari yang random ini secara tiba-tiba muncul postingan dari sang pemilik dan penulis yang sudah lama tidak terdengar kabarnya. Ya, saya sedang banyak pikiran.

Terlambat saya sadari bahwa banyak momen-momen di hidup saya yang sebetulnya akan baik-baik saja seandainya saya tidak terlalu banyak memikirkannya. Begitu sadarnya diri saya terhadap pemikirannya, kadang-kadang hasil pemikirannya sendiri pun dianalisis oleh pemikirannya sendiri kenapa si pemikiran itu bisa menghasilkan pemikiran yang seperti ini. Nah, ternyata setelah sampai sini, menulis ketika banyak pikiran juga sepertinya kurang membantu ya. Hmmmm.

Ada salah satu kebiasaan buruk saya juga yang mungkin secara tidak langsung mempengaruhi atau mungkin bisa dibilang juga membuat situasi semakin buruk yaitu tidak bisa istirahat kalau terlalu lelah. Misal sehabis olahraga atau di penghujung hari kerja yang super sibuk, saya makin susah untuk beristirahat. Entah kenapa pikiran saya tidak bisa diajak rehat ketika sudah waktunya. Mungkin akan lebih menyenangkan kalo kita bisa set timer otomatis untuk shutdown otak ketika sudah waktunya istirahat.

Akhir kata, kata-kata ini jauh dari akhirnya. Begitu banyak yang ingin saya sampaikan tapi keinginan itu juga tidak kunjung ada. Apalagi di hidup dewasa ini, mengeluh terhadap masalah yang hanya bisa diselesaikan oleh diri sendiri itu malah berujung ke hal-hal yang tidak diinginkan. Iya gak sih? Entah mungkin bisa dibaca oleh orang-orang yang tidak diinginkan atau dibawa keluar konteksnya. Ditambah tanggung jawab perbuatan sekarang sedikit banyak pasti berpengaruh pada orang-orang terdekat.

Meracau lagi, meracau lagi. Jalan keluarnya dimana?

Welcome To 2020 Season 2

Halo semuanya.

Mungkin setelah postingan ini dipublish, ada beberapa orang yang bakal terheran-heran tentang kemunculan satu user yang ada di feed home mereka. “Siapa ini? Kenapa aku belum pernah melihat postingan pemuda tampan ini sebelumnya di homeku?” Mungkin seperti itu responnya. Mungkin loh ya. Gapapa dong ini kan postingan saya jadi bebas dong mau nulis apa juga dong. dong dong dong.

Read More

Hoobastank

Ahay dedeuh!

Sudah lama sekali sejak tulisan terakhir saya di blog wordpress ini. Seakan kacang lupa garuda (?) Akhir-akhir ini, saya lebih sering melanglang buana kemana-mana menuangkan isi pikiran tidak dalam bentuk kesatuan, melainkan dalam bentuk kepingan-kepingan yang berceceran. Status dan stories di berbagai socmed misalnya. Tapi entah kenapa, hari ini ada yang terasa mengganjal ketika melihat story dari salah seorang blogger kondang termasyhur yang namanya sudah tidak asing lagi yaitu Fasya Aulia (((DHUARRRR)))

Read More

12 Bulan

Kadang sebuah arti direnungi,
Gelombang, arus, gelombang.
Namun jika hanya jawab dicari,
Bocah duduk di sekolah dasar juga,
Sama.

Melayang ragaku di antara,
Dasar tak menyentuhku, permukaan pun,
Tak menyambutku.
Digaduhi, diludahi, dicemari.
Mimpi-mimpiku pernah usai.

Tapi dalam redup, nyawaku.
Berhamburan tak keruan.
Yang terjadi dalam susunan juta cahaya,
Dicengkeram fajar, leherku.